Maka, untuk itu diperlukan metode yang tepat untuk melakukan backup, “tepat” disini berarti bahwa cara tersebut dapat membundel banyak file atau direktori menjadi sebuah file saja, dan tidak boleh dilupakan pula mengenai penghematan space dan juga perlu diperhitungkan masalah keamanan juga. Jadi sebaiknya seorang administrator mengetahui cara melakukan backup dengan metode kompresi, karena dengan metode ini banyak file yang dapat dibundel menjadi satu , disamping itu dapat menghemat ruang penyimpanan, dan juga dapat lebih aman, karena dapat ditambahkan password pada filenya.
Semua kegiatan praktikum dilakukan di server. Cara mengakses server yaitu dengan menggunakan remote dengan ssh melalui komputer client. Adapun cara untuk meremote server adalah dengan menjalankan perintah berikut ini:
Buka terminal
Pada terminal ketikkan perintah “ssh username@ip_address”,
Kemudian tekan enter, setelah itu akan muncul pertanyaan “are you sure you want to continue connecting (yes/no)?”, jawab “yes” dan tekan enter.
Setelah itu, masukkan password komputer server tersebut dan tekan enter.
Membuat Direktori dan File
Setelah berhasil remote server, selanjutnya membuat file dan direktori di komputer server yang telah diremote. Adapun file dan direktori yang harus dibuat yaitu: direktori praktikum3 yang dibuat dalam direktori /home. Kemudian isi dari direktori praktikum3 adalah direktori latihan1 dan latihan2. Di dalam direktori latihan1 terdapat file1 dan file2. Dan dalam direktori latihan2 terdapat file3 dan file4.Berikut ini merupakan langkah-langkah membuat file dan direktori tersebut:
Pertama menentukan letak direktori yang akan dibuat. Dalam hal ini direktori yang dibuat diletakkan di direktori /home. Cara untuk pindah ke direktori /home adalah dengan mengetikkan perintah “cd /home” kemudian tekan enter,
Direktori praktikum3 dibuat dengan mengetikkan perintah “mkdir praktikum3” kemudian tekan enter,
Pindah ke direktori praktikum3 dengan mengetikkan perintah “cd praktikum3” kemudian tekan enter,
Membuat direktori latihan1 dengan mengetikkan perintah “mkdir latihan1” kemudian tekan enter,
Membuat direktori latihan2 dengan mengetikkan perintah “mkdir latihan2” kemudian tekan enter,
Pindah ke direktori latihan1 dengan mengetikkan perintah “cd latihan1” kemudian tekan enter,
Membuat file1 di direktori latihan1 dengan mengetikkan perintah “vim file1” kemudian tekan enter,
Maka akan muncul lembar kerja vim teks editor, untuk simpan dan keluar tekan “:wq”.
Membuat file2 di direktori latihan1 dengan mengetikkan perintah “vim file2” kemudian tekan enter,
Pindah ke direktori latihan2 dengan mengetikkan perintah “cd latihan2” kemudian tekan enter,
Maka akan muncul lembar kerja vim teks editor, untuk simpan dan keluar tekan “:wq”.
Membuat file3 di direktori latihan2 dengan mengetikkan perintah “vim file3” kemudian tekan enter,
Maka akan muncul lembar kerja vim teks editor, untuk simpan dan keluar tekan “:wq”.
Membuat file4 di direktori latihan2 dengan mengetikkan perintah “vim file4” kemudian tekan enter,
Maka akan muncul lembar kerja vim teks editor, untuk simpan dan keluar tekan “:wq”.
Konfigurasi Source List
Source list digunakan untuk mengatur alamat server dari suatu repository yang akan di download. Source list diatur dalam: /etc/apt/sources.list, untuk mengaturnya dengan mengetikkan perintah berikut ini:
vim /etc/apt/sources.list
Kemudian akan muncul vim teks editor dan ketikkan:
deb http://spawn.ilkom.unud.ac.id/ubuntu hardy main universe multiverse restricted |
Kemudian simpan dan keluar dengan menggetikkan “:wq”. http
://spawn.ilkom.unud.ac.id/ubuntu merupakan alamat tempat repository di download, hardy merupakan versi dari Linux Ubuntu. Setelah selesai mengkonfigurasi source list sebaiknya dilakukan update agar perubahan yang dilakukan dapat berfungsi sebagaimana mestinya dengan mengetikkan perintah berikut di terminal :
aptitude update
SNMP
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/SNMP (2009), SNMP singkatan dari Simple Network Management Protocol merupakan protokol standard industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote).
Menurut http://www.pcmedia.co.id (2005), SNMP terdiri dari sejumlah NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes. SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada managed nodes mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan dikirim. SNMP application berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada masing-masing SNMP agent.
NMS yaitu Network Management Station yang merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu agar dapat mengatur managed nodes. SNMP manager pada NMS merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari managed notes dan mengirim perintah kepada mereka. SNMP agent pada managed nodes merupakan program yang mengimplementasikan protokol snmp dan memungkinkan managed notes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah darinya.
MIB yaitu Management Information Base yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Untuk menginstall snmp, lakukan perintah berikut ini di terminal:
aptitude install snmp
Setelah proses installasi selesai, selanjutnya adalah proses konfigurasi, namun sebelum melakukan konfigurasi ada baiknya file defaultnya di backup dengan melakukan perintah berikut:
mv /etc/snmp/snmp.conf /etc/snmp/snmp.conf.old
RSYNC
RSYNC merupakan perintah untuk melakukan peng-copy-an atau backup file atau direktori melalui jaringan. Agar rsync dapat dijalankan, maka rsync harus diinstall di komputer yang akan digunakan. Berikut ini merupakan perintah installasi:
aptitude install rsync
Untuk menjalankan perintah rsync, ketikkan perintah berikut: rsync -av [file yang dicopy] [tujuan]. Disini akan dilakukan backup dari client ke server, yaitu mengcopy direktori Praktikum3 yang berisi file latihan_rsync yang berada di komputer client. Berikut ini merupakan langkah-langkahnya:
Untuk mengaktifkan komputer client dilakukan dengan membuka terminal baru, yaitu dengan menekan tombol ctrl+shift+t, dimana terminal 1 merupakan server, dan terminal 2 merupakan client.
Membuat direktori di client dengan nama Praktikum3, kemudian membuat file di dalam direktori Praktikum3 dengan nama latihan_rsync.
Untuk mengcopy direktori dari client ke server atau sebaliknya lakukan langkah berikut:
rsync -av [direktori yang akan dicopy] [alamat server/client]:[alamat lokasi penempatan]
Contoh:
rsync -av Praktikum3 root@172.16.164.110:/home/Prak tikum3/Latihan2
Kemudian tekan enter, setelah itu akan diminta untuk memasukkan password dari komputer server.
SCP
SCP merupakan perintah yang digunakan untuk mengcopy file atau direktori melalui jaringan. Perbedaan antara rsync dengan scp yaitu rsync dapat mengcopy direktori utuh dengan file-file didalamnya, sedangkan pada scp direktori yang dicopy harus di compress terlebih dahulu.
Berikut ini merupakan langkah mengcopy direktori atau file dengan menggunakan scp:
Kompres direktori Praktikum3 yang terdapat di client. Perintah kompress adalah tar -cvf namafile.tar namafile, Jadi untuk mengkompres direktori Praktikum3 dilakukan dengan mengetikkan perintah berikut di terminal
tar -cvf Praktikum3.tar Praktikum3
Kemudian tekan enter.
Copy Praktikum3.tar ke server dengan mengetikkan perintah berikut:
scp praktikum3.tar root@172.16.164.110:/home/Praktikum 3/Latihan2
Kemudian file yang di copy ke server diekstrak. Perintah ekstrak adalah tar -xvf [namafile].tar. Untuk mengekstrak file Praktikum3.tar dengan mengetikkan perintah berikut di terminal 1 yang merupakan komputer server:
tar -xvf Praktikum3.tar
Kemudian tekan enter, setelah itu akan diminta untuk memasukkan password dari komputer server.